Contoh Kasus Perkembangan Sains dan Teknologi

PERUBAHAN ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK

ENERGI

Energi merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat karena hampir semua aktivitas manusia selalu membutuhkan energi. 

Yang dimaksud dengan konversi energi adalah perubahan bentuk energi dari bentuk yang satu kebentuk yang lain. Sedangkan alat/benda yang melakukan konversi energi disebut sebagai konverter energi. 

Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin.

KINCIR ANGIN

Kincir angin adalah sebuah mesin yang digerakkan oleh tenaga angin untuk menumbuk biji-bijian. Kincir angin juga digunakan untuk memompa air untuk mengairi sawah. Kincir angin moderen adalah mesin yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik disebut juga dengan turbin angin. 

KONSEP KINCIR ANGIN

Alat dan Bahan
  • Motor / Dinamo 
  • Baling-baling/Kipas 
  • Tiang penyangga 
  • Lampu 
  • Kabel penghubung 
  • Isolasi / perekat 
Cara Membuat
  • Pasang dinamo pada baling-baling 
  • Pasang lampu pada dinamo menggunakan kabel penghubung 
  • Letakkan di tempat yang berangin (untuk pengujian bisa menggunakan kipas angin sebagai sumber angin)
Analisis Sementara
  1. Dengan menggunakan dinamo dan baling-baling kecil dihasilkan arus listrik dengan tegangan sekitar 1.1 volt. 
  2. Tegangan yang dihasilkan sangat ditentukan oleh dinamo dan kecepatan putaran baling-baling.
  3. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan tegangan yang lebih tinggi, yaitu, memperbesar kecepatan putar baling-baling, atau memperbesar luas permukaan baling-baling 
  4. Jika tegangannya cukup, kita bisa menyalakan LED atau buzzer

Berikut beberapa file yang berhubungan dengan tugas kami :
  1. Artikel 
  2. Presentasi 
  3. Storyboard 
  4. Video 

Kelompok 7 (SI-36-04)
KHAIRUL AKBAR / 116120138
CAHYA NOFANDIYAN PUTRA / 116120148
TRIAS MINING LUTHFIANA / 116124163

sumber dan referensi
Blog Trias Mining Luthfiana
video edit dari Vega Science

Wind Power Plant

Energy is an important part in people's lives because almost all human activity always requires energy. For example, for lighting, industrial processes or for moving household electrical energy required to move the vehicle either two-wheel or four-needed gasoline, and many other appliances around the lives of people who need the energy. Most of the energy used in Indonesia comes from fossil energy in the form of oil and gas. Dependence on fossil fuels has at least three serious threats, namely:
  1. Depletion of petroleum reserves.
  2. Increase / rate volatility due to greater demand from oil production.
  3. Polluting greenhouse gases (mainly CO2) from burning fossil fuels.
CO2 levels are now referred to as the highest for 125 years, the adverse effect of CO2 on global warming has been agreed upon by almost all walks of life. This poses a serious threat to the lives of living beings on earth. Therefore, the development and implementation of renewable fuels that are environmentally friendly need to get serious attention from various countries. The government actually has prepared regulations to reduce dependence on fossil fuels (eg, Public Policy Energy Sector (KUBE) of 1980 and the Decree of the Minister of Mines and Energy No.. 996.K / 43 / MPE / 1999 on the prioritization of the use of renewable fuels for the production of electricity be bought PLN). Unfortunately, at the level of implementation have not seen any serious and systematic efforts to implement renewable energy to substitute for fossil fuels. (Yuli Setyo: 2005)

Wind is a form of energy that is available in nature, Wind Power Plant to convert wind energy into electrical energy using wind turbines or windmills. The way it works is quite simple, the wind energy turbine wind, continued to rotate the rear rotor on a wind turbine generator, which will produce electrical energy. Electrical energy will usually be stored into the battery before it can be utilized.
Utilization of wind energy is not new to mankind. Since 2000 years ago technology resource utilization wind and water has been known to man in the form of windmills (wind mills). In addition to environmentally friendly energy sources is also always available at any time and have a profitable business future. Now the most developed countries in Europe and the United States took advantage of this energy source. In the early days of its development, wind energy technologies more widely used as replacement of human labor in agriculture and manufacturing, so now with the new technologies and materials, man-made wind turbines to generate clean electric energy, whether for lighting, heat or power generation sources for household appliances. According to data from the American Wind Energy Association (AWEA), to date there have been about 20,000 wind turbines around the world are used to generate electricity. Most turbines are operated in such a special land called "wind farms" (wind farm).

In European countries, the utilization of renewable energy sources expected to achieve 8% of energy demand in 2005. Wind energy to be one alternative that has been chosen and also serves to reduce emissions of carbon dioxide (CO2) produced by the energy source earlier. Seven years, the wind energy capacity installed in Europe surged by 40% per year and the current capacity can meet the electricity needs of more than 5 million households. Wind energy industry expected to have a capacity of 40,000 MW (mega watts), which can meet the electricity needs for 50 million heads of families in 2010. 

Wind energy is a relatively clean energy and environmentally friendly because it does not produce carbon dioxide (CO2) or other gases that contribute to global warming, sulfur dioxide and nitrogen oxides (gases that cause acid rain). This energy does not produce any waste that is harmful to the environment or humans. However, please remember that no matter how small all forms of energy production always has an effect on the environment. It's just that the effects of wind turbines is very low, localized and manageable. In addition, the turbine or windmill has a charm of its own and become an interesting tourist attractions, such as for example windmills in the Netherlands.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan



Periodisasi Perkembangan Ilmu pengetahuan

Perkembangan pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Periodesasi ilmu dimulai dari peradaban Yunani dan diakhiri pada zaman kontemporer. Berikut ini merupakan periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan sejak zaman pra-Yunani kuno sampai dengan zaman kontemporer.

A. Zaman Pra-Yunani Kuno

Pada zaman ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase

  1. Zaman batu tua yang berlangsung 4 juta tahun SM sampai 20.000/10.000 tahun SM. Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal bercocock tanam dan berternak, dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif.
  2. Zaman Batu Muda yang berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2000 SM atau abad 100 sampai 20 SM. Di zaman ini telah berkembang kemampuan–kemampuan yang sangat signifikan. Kemampuan  itu berupa tulisan (dengan gambar dan symbol), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan menghitung. Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika, dan hukum.
  3. Zaman Logam. Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM  sampai abad 6 SM. Pada zaman ini pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang.


B. Zaman Yunani Kuno

Zaman ini berlangsung dari abad 6 M sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap ‘’aninquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis)’’, dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap  ‘’receptve attitude mind (sikap menerima segitu saja)’’. Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya (zaman Hellenisme) di bawah pimpinan Iskandar Agung(356-323 SM) dari Macedonia, yang merupakan salah seorang murid Aristoteles.

Pada abad ke- 0 M, perkembangan ilmu mulai mendapat hambatan. Hal ini disebabkan oleh lahirnya Kristen. Pada abad pertama sampai abad ke- 2 M mulai ada pembagian wilayah perkembangan ilmu. Wilayah pertama berpusat di Athena, yang difokuskan dibidang kemampuan intelektual. Sedangkan wilayah kedua berpusat di Alexandria, yang fukos pada bidang empiris.

Setelah Alexandria di kuasai oleh Roma yang tertarik dengan hal-hal abstrak, pada abad ke- 4dan ke- 5 M ilmu pengetahuan pegetahuan benar-benar beku. Hal ini di sebabkan oleh tiga pokok penting :
  1. Penguasa Roma yang menekan kebebasan berfikir.
  2. Ajaran Kristen tidak disangkal.
  3. Kerjasama gereja dan penguasa sebagai otoritas kebenaran.


Walaupun begitu, pada abad ke-2 M sempat ada Galen (bidang kedokteran) dan tokoh aljabar, Poppus dan Diopanthus yang berperan dalam perkembangan pengetahuan. Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang popular pada masa ini, yaitu :
  1. Thales (624-545 SM) dari Melitas, adalah filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi dasar segala materi adalag air. Pada  masanya, ia menjadi filusuf yang mempertanyakan isi dasar alam.
  2. Pythagoras (582 SM–496 SM) adalah seorang filusuf yang juga seorang ahli ukur namun lebih dikenal dengan penemuannya tentang ilmu ukur dan aritmatik. Beliau juga di kenal sebagai ‘’ Bapak Bilangan’’, dan salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah ‘’Teorema Pythagoras‘’. Selain itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan benda, dan menemukan antara nada dengan panjang dawai.
  3. Socrates (470 SM -399 SM) adalah filsuf dari Athena. Dalam sejarah umat manusia, Socrates merupan contoh istemewa selaku filsuf yang jujur dan berani. Socrates menciptakan metode ilmu kebidanan yang dikenal dengan ‘’Maicutika Telenhe ‘’, yaitu suatu metode dialektiva untuk  melahirkan kebenaran.
  4. Democritus, dikenal sebagai ‘’bapak atom’’ pertama yang memperkenalkan konsep atom, bahwa alam semesta ini sesungguhnya terdiri atas atom-atom. Atom adalah materi terkecil yang tidak dapat di bagi-bagi lagi.
  5. Plato (427 SM- 347SM), ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles, filsuf yang pertamakali membangkitkan persoalan being (hal ada) dan mempertentangkan dengan becoming( hal menjadi).
  6. Aristoteles (384 SM- 322 SM) adalah seorang filsuf yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander. Ia memberikan kontribusidi bidang metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu kedokteran dan ilmu alam. Dibidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies biologi secara sisitematis.
Selain di Yunani, astronom dan ahli matematika juga berkembang di india. Aryabatha (476 M) melahirkan hitungan desimal sederhana. Di bidang astronomi ia juga memperkenalkan sejumlah fungsi trigonometri (termasuk sinus, versine, kosinus, dan invers), table trigonometri, teknik-teknik dan algoritma dari aljabar.


C. Zaman Pertengahan

Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M, maka tampillah para theology di lapangan ilmu pengetahuan. Segala aktifitas keilmuan harus berdasarkan atau mendukung agama. Dengan kata lain aktifitas ilmiah terkait erat dengan aktifitas keagamaan.

Ketika bangsa eropa mengalami kegelapan, kebangkitan justru milik islam. Hal ini dimulai dari lahirnya nabi Muhammad SAW pada abad ke 6M. Perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke – 7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini islam mendapat masa keemasannya (golden age).

Selain itu, pada abad ini terjadi abad perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan timur, seperti, ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius (konsep kode etik luhur mengatur akal sehat).

Sepanjang Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang kerajaan bangsa Arab yang di pengaruhi oleh budaya islam. Dengan berkembanganya pengaruh  islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan yang berperan dalam perkembangan ilmu. Mereka adalah sebagai berikut :
  1. Al Farabi (870 M -950 M). Adalah seorang komentator filsafat  Yunani yang sangat ulung di dunia islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al- farabi telah membuat berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, kitab Al-musiqa. Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al- fadhilah (kota atau Negara utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman dengan hukum ilahian Islam.
  2. Al-Khawarizmi (780 M – 850 M), hasil pemikiran berdampak besar pada matematika, yang terangkum dalam buku pertamanyanya, Al-jabar, selain itu karyanya adalah Al-kitab Al- mukhtasar  fi hisab Al-jabr  wa’al – muqalaba (buku rangkuman untuk kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat Al-ard (Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan di Strassberg, Jerman.
  3. Al – Kindi (801 M – 873 M), bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri , astronomi, aritmatika, musik (yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi, meteorology, dan politik.
  4. Al-Ghazali (1058 M – 111 M) adalah seorang filsuf dan theolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat. Karya beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab Al – munqidih min adh – dalal, Al – risalah  al – quadsiyyah, dan mizan al – Amal.
  5. Ibnu sina ( 980 M – 1037 M ). Ia di kenal sebagai A Vicenna di dunia barat.  Ia adalah seorang  filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang beliau adalah bapak pengobatan modern dan masih banyak lagi sebutan baginya yang berkaitan dengan karya – karyanya di bidang kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad – abad.
  6. Ibnu Rusyd (1226 M – 1198 M), yang bahasa latin di sebut dengan Averroes, dan dia adalah filsuf dari spanyol (Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fiqih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan resume.
  7. Ibnu Khaldun (1332 M – 1406 M), adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi,  sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah ( pendahuluan ).
  8. Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert ( 721 M – 815 M ), dia adalah seorang tokoh islam yang mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.
  9. Al – razi ( 856 M – 925 M ), yang dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter  klinis ynag terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan suatu penelitian  Al-kimi atau lebih dikenal dengan sebutan ilmu kimia. Beliau mengarang Ensiklopedia ilmu kedokteran yang berjudul Contenens.
  10. Ibnu Haitam dikenal dalam kalangan cerdik pandai di barat, dengan  nama Alhazen, Dia adalah seorang ilmuwan islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya dan telah memberiakn ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop dan teleskop.
  11. Al–Battani (850 M – 929 M), memberikan kontribusi untuk astronomi dan matematika. Dalam astronomi, al–Battani juga meningkatkan ketepatan pengukuran presesi sumbu bumi.
  12. Dalam bidang fikih ada Imam Hanafi ( 699 M – 767 M ),  Imam Malik ( 712 M – 798 M ), Imam Syafi’I (767 M – 820 M ) dan Imam Hanbali ( 780 M – 855 M ), yang besar dengan kitab masing – masing
  13. Dalam bidang sosial, terdapat nama Yaqut bin Abdullah al Hamawi ( 1179 M – 1229 ), yang mengarang kitab Mu’jam al – buldan (kamus Negara). Ibnu  Yunis, Umar Al- khayyam , Will Durant, Feilding H. Gorrison, dan Abu Rayhan al – Biruni, di bidang sains dan antropologi.
  14. Shen Kou ( 1031 M – 1095 M ), sorang ilmuwan cina yang pertama kali menggambarkan  magnet jarum-kompas yang digunakan untuk navigasi.
  15. Su Song (1020 M – 1101 M), juga seorang astronom yang menciptakan langit bintang pada Atlas.
  16. Jamal Al–din, mendirikan observatorium ikhtiar Al–din yang merancang  pembangunan istana raja di laut utara.


D. Zaman Renaissance

Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M  sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering diartikan denagn kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran – ajaran agama.

Tokoh – tokoh ilmuwan yang berpengaruh di masa ini ialah sebagai berikut :
  1. Nicolaus Capernicus ( 1473 M – 1543 M ), adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom yang berkembangsaan Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris (Tata Surya berpusat di matahari).
  2. Galileo Galilei ( 1564 M – 1642 M ), adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran  besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop ( dengan 32 x pembesaran ) dan berbagai observasi astronomi. Dia adalah orang pertama yang melukiskan tata surya seperti yang kita kenal sekarang.
  3. Tycho Brahe ( 1546 M – 1601 M ), adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai astronom/astrolog  dan alkimiawan. Tycho adalh astronom pengamat paling menonjol di zaman pra –teleskop. Akurasi pengamatannya  pada posisi bintang dan planet tak tertandingi pada masa itu.
  4. Johannes Kepler (1571 M – 1630 M), adalah astronom jerman,  Matematikawan dan astrolog. Ia paling di kenal melalui hukum gerakan planetnya. Kepler juga ahli optic dan astronomi. Penjelasannya tentang pembiasan  cahaya tertuang dalam buku  ‘’supplement to witelo , expounding the optical part of astronomy’’. Ia orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.
  5. Fancies Bacon ( 1561 M – 1626 M ), adalah seorang filsuf,  negarawan dan penulis Inggris. Karya – karyanya antar lain membangun dan mempopulerkan motodologi induksi untuk penelitian ilmiah, sering kali disebut metode Baconian.
  6. Andreas Vesalius ( 114b M – 1564 M ), adalah ahli anatomi. Ia memperkenalkan tentang anatomi tubuh manusia. Ia juga menulis sebuak teks mengenai tumbuhan obat.


E. Zaman modern

Zaman ini sudah dimulai sejak abad 14 M. zaman ini juga dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh di zaman modern karena munculnya berbagai penemuan ilmu pengetahuan.

Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan JJ. Thompson. Keterangan lebih lengkap sebagai berikut :
  1. Isaac Newton ( 1643  M – 1727 ), adalah seorang fisikawan , matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan theolog. Dia di katakana sebagai ‘’Bapak ilmu fisika klasik’’. Karyanya yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica menjabarkan tentang hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad ini.
  2. Rene Descartes ( 1596 M – 1650 M ), ia di kenal sebagai Renatus Cartesius, adalah seorang filsuf  dan matematikawan Perancis. Descartes kadang di panggil ‘’ Penemu filsafat Modern’’  dan ‘’ Bapak matematika modern’’. Pemikirannya yang menggunakan revolusi adalah ‘’semuanya tida ada yang pasti , kecuali kenyataan bahwa seseorang berfikir’’.
  3. Charles Robert Darwin ( 1809 M – 1882 M ) adalah seorang naturalis yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common Descent) dengan mengajukan seleksi alam  sebagai mekanismenya. Teorinya yang paling menggemparkan adalah ‘’ Nenenk Moyang Manusia Adalah Kera ‘’.
  4. Joseph John Thompson ( 1856 M – 1940 M ) adalah seorang ilmuan dengan penelitiannya yang membuahkan penemuan Elektron. Thompson mengungkapkan bahwa gas mampu mengantarkan listrik. Ia menjadi seorang perintis ilmu fisika nuklir. Dia juga menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan  sinar molekul yang berbeda dengan  menggunakan sinar positif.


F. Zaman Kontemporer

Zaman ini bermula dari abad 20 M dan sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di zaman ini. Bidang fisika menjadi tiitk perkembangan ilmu pada masa ini. Hal ini di sebabakan karena fisika di pandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur–unsur fundamental yang membentuk alam semesta.

Tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Albert Enstein (1879 M – 1955 M), dia adalah ilmuan Fisika. Dia mengemukakan teori relativitas. Semenjak tahun 1905 M sampai 1917 M, saat ia menerbitkan tulisan revolusionernya tentang teori Relativitas, pandangan umat manusia tentang dunia dan alam semesta pun berubah selamanya, tahap terakhir dari zaman modern telah lahir, dan cakrawala pun bergeser. Masih ada lagi ilmuwan yang mempunyai ide besar lainnya, antara lain seperti Linus Pauling, James D. Watson, Miller Urey, Werner Heinsenberg dan Erwin Schrodinger, Edwin Hubble, Alfred Wegener.


Metode Ilmiah


Metode Ilmiah


Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:

  • Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
  • Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
  • Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
  • Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
Evaluasi dan Pengulangan
Proses ilmiah merupakan suatu proses yang iteratif, yaitu berulang. Pada langkah yang manapun, seorang ilmuwan mungkin saja mengulangi langkah yang lebih awal karena pertimbangan tertentu. Ketidakberhasilan untuk membentuk hipotesis yang menarik dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang subjek yang sedang dipelajari. Ketidakberhasilan suatu hipotesis dalam menghasilkan prediksi yang menarik dan teruji dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan kembali hipotesis tersebut atau definisi subjek penelitian. Ketidakberhasilan eksperimen dalam menghasilkan sesuatu yang menarik dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang metode eksperimen tersebut, hipotesis yang mendasarinya, atau bahkan definisi subjek penelitian itu. Dapat pula ilmuwan lain memulai penelitian mereka sendiri dan memasuki proses tersebut pada tahap yang manapun. Mereka dapat mengadopsi karakterisasi yang telah dilakukan dan membentuk hipotesis mereka sendiri, atau mengadopsi hipotesis yang telah dibuat dan mendeduksikan prediksi mereka sendiri. Sering kali eksperimen dalam proses ilmiah tidak dilakukan oleh orang yang membuat prediksi, dan karakterisasi didasarkan pada eksperimen yang dilakukan oleh orang lain.



Metode ilmiah itu terdiri dari :

  • Pertanyaan
  • Hipotesis
  • Variabel bebas
  • Variabel terikat
  • Variabel kontrol
  • Grup kontrol
  • Data
  • Kesimpulan
  • Mempublikasikan hasil
  • Diuji ulang (oleh peneliti yang lain)

Metode Berkomunikasi


Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:

  • Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
  • Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
  • Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
  • Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
  • Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
  • Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")

Proses berlangsungnya komunikasi:

  • Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
  • Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
  • media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.
  • Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
  • Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.


Faktor-faktor yang berpengaruh pada proses komunikasi:

  • Faktor internal (emosi, wawasan, pengalaman, dan budaya dari kedua belah pihak)
  • Faktor eksternal (kebisingan, noise dsb.)



Evaluasi
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam berkomunikasi, maka kita membutuhkan suatu evaluasi. Evaluasi itu sendiri terdir dari :

  • Akurasi (ketepatan)
  • Relevansi (keterkaitan)
  • Presisi (ketelitian)
  • Kedalaman
  • Logika
  • Luas
  • Klasifikasi
  • Keterangan

Truth (kenyataan)

Suatu argumen dikatakan sebagai truth, apabila argumen itu benar sesuai dengan fakta yang ada yang bisa diterima oleh orang lain.

Valid (sah)

Suatu argumen dikatakan valid, apabila argumen itu benar namun tidak sesuai dengan fakta yang ada sehingga tidak bisa diterima oleh orang lain. Jika suatu kesimpulan salah, maka premisnya salah. Jika premisnya itu benar, maka kesimpulannya benar.

sumber
 
back to top